Dinkes Tangsel Tepis Isu Tewasnya Siswi SD Akibat Diberi Vaksin Difteri

Hambali, Jurnalis
Minggu 25 Februari 2018 01:42 WIB
Pihak Dinkes Tangsel dan Puskesmas Rawa Buntu memberikan klarifikasi (Foto: Hambali)
Share :

TANGSEL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menepis rumor yang beredar di media sosial tentang tewasnya, Nazwa Fahira Andrean (10), siswi SDN 01 Rawa Buntu, akibat kesalahan prosedur dalam penyuntikan vaksin difteri.

Keterangan demikian dijelaskan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangsel, Dokter Tulus, saat memberikan klarifikasi kepada wartawan di kantornya, Jalan Rawa Buntu Raya, Ciater, Serpong.

"Jad,  pasien atas nama Nazwa ini memang mengidap sakit asma sejak lama, keterangan itu kami peroleh dari orangtuanya. Jadi, gejala yang dialami, bukan karena pengaruh dari pemberian suntik difteri kepada pasien tersebut," jelas Tulus, Sabtu (24/2/2018) sore.

Menurut Dokter Tulus, seseorang yang mengidap penyakit asma dapat kambuh kapan saja, apalagi ditambah kondisi fisik yang tak bugar, kelembaban udara, debu serta faktor lainnya yang memengaruhi langsung si penderita. Kondisi demikian, diduga kuat dialami pula oleh pasien Nazwa sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pagi tadi.

"Kalau kita lihat dari kronologi pasien, kondisi fisiknya sangat rentan. Apalagi ruang kelasnya berada di lantai 3 gedung sekolah SDN 01 Rawa Buntu, tiap hari pasien menaiki anak tangga, tentu hal itu berpengaruh bagi kesehatan fisiknya," ucapnya.

(Baca Juga: Siswi SD di Tangsel Meninggal, Diduga Terkait Vaksin Difteri)

Masih kata dia, dari historisnya diketahui bahwa pasien Nazwa sempat menjalani vaksinasi Difteri pertama pada Desember 2017, lalu berlanjut tahap kedua pada awal Februari 2018. Tak ada pengaruh apa pun bagi Nazwa usai mendapatkan vaksin difteri kala itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya