Diakui Leo, saat awal pengerjaan tak muda bagi dirinya untuk menemukan bentuk pesawat pribadinya. Beragam disain yang ada dipikirannya, dipadukan dengan gambar-gambar pesawat, dicoba Leo dalam sketma gambarnya.
Setelah gambar jadi, Leo pun mulai berburu peralatan dan bahan membuat pesawat dibelinya di pasar barang bekas (klitikan) dimana dirinya biasa membeli spare part sepeda motor dengan harga miring.
Agar pembuatan pesawat lancar, Leo membagi empat bagian pembuatan badan pesawat.
"Saya bagi empat pembagian saat pengerjaan. Mulai dari badan pesawat [fuselage], sayap [wing], belakang pesawat [empennage] serta roda pendarat," terangnya.
Meski belum selesai sepenuhnya, namun berat badan pesawat ini, ungkap Leo, mencapai 100 kilogram dan panjang sekitar 5 meter ini pengerjaannya sudah 80 persen.
Desain pesawat dibuat seperti pesawat tempur dengan dua tempat duduk, pilot dan co pilot. Tinggal membuat sayap pesawatnya.