“Tinggal membuat sayap pesawat lantaran terkendala dana. Total sudah sekitar Rp. 22 juta habis untuk membuat pesawat (mini)," jelasnya.
Leo mengaku sudah melakukan uji coba untuk jalan didarat. Sekedar menjajal mesin pendorong.
Itupun hanya di seputaran lingkungan kampungnya. Saat melakukan uji coba Leo menggunakan bahan bakar yang biasa digunakan untuk sepeda motor atau mobil. Leo optimi karyanya ini bisa terbang di angkasa sesuai impiannya.
"Kalau sudah lengkap (sayap terpasang) akan saya uji coba terbang di landasan pacu di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta. Saya yakin terbang karena sudah diperhitungkan secara teknis,” pungkasnya.
(Mufrod)