Sedikitnya 13 orang tewas akibat terkubur timbunan tanah di beberapa desa yang berada paling dekat dengan titik pusat gempa. Sebagian besar korban jiwa diketahui berada di sekitar Provinsi Mendi dan Kota Tari. Sejumlah bandara di wilayah itu ditutup sehingga penyaluran bantuan sedikit terhambat.
“Warga kami tinggal di desa-desa yang hancur dan mereka sedang sekarat. Satu-satunya bantuan adalah lewat helikopter yang hampir tidak pernah datang. Banyak warga yang meminta bantuan berupa tenda, air bersih, dan bantuan medis. Hari ini cuaca cerah sehingga kami berharap helikopter datang,” ujar Administrator Provinsi Hela, William Bando.
BACA JUGA: Gempa 7,5 SR Guncang Papua Nugini, Tidak Ada Peringatan Tsunami
Federasi Palang Merah Internasional dan Komunitas Bulan Sabit Merah mengaku sudah memberikan dana bantuan sebesar 221 ribu dolar Amerika Serikat (setara Rp3 miliar). Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat upaya penyelamatan serta pengiriman alat P3K, air bersih, kelambu, dan tenda penampungan sementara.
Bantuan juga diberikan oleh negara tetangga, Australia. Negeri Kanguru bersedia memberikan bantuan berupa terpal, tablet pemurni air, dan tanki air. Australia juga mengerahkan pesawat militer C-130 guna membantu pengawasan dari udara.
(Wikanto Arungbudoyo)