Hendardi melanjutkan, meski disebutkan berkaitan dengan kelompok penyebar hoaks Saracen sebelumnya, MCA ini dinilai sebagai kelompok yang paling berbahaya karena lebih dideologis bila dibanding dengan Saracen, sehingga perlu segera diamputasi gerakannya.
"MCA lebih ideologis, dia mempunyai sub kelompok dan kelompok yang lebih cair, telihat personel dan pola gerakan MCA, kelompok ini memiliki daya rusak lebih dari pada Saracen," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Satgas Nusantara Irjen Gatot Pramono Eddy menyampaikan, motif kelompok Family Muslim Cyber Army (MCA) menyebarkan berita bohong alias hoaks bukan untuk mencari keuntungan secara ekonomi melainkan kepentingan politik menjelang Pilkada Serentak dan Pilpres 2019.
Menurut Gatot, berita bohong yang disebarluaskan para anggota MCA itu diharapkan dapat menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Salah satu isu yang dimainkan di antaranya berita bohong penyerangan ulama dan kebangkitan PKI.
(Angkasa Yudhistira)