Cegah Pelecehan Seksual, Pemerintah Korsel Janji Terbitkan Aturan Baru

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Kamis 08 Maret 2018 22:06 WIB
Kaum Hawa di Korea Selatan berunjuk rasa pada peringatan Hari Perempuan Internasional (Foto: Kim Hong-ji/Reuters)
Share :

SEOUL – Tanda pagar (tagar) #MeToo yang berisi pengakuan korban-korban pelecehan seksual di media sosial, menghebohkan Korea Selatan (Korsel). Kasus pelecehan seksual yang cukup besar pun terungkap hingga Gubernur Chungcheong Selatan, Ahn Hee-jung, mengundurkan diri.

Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan, Chung Hyun-bak, berjanji untuk menerbitkan peraturan yang lebih tegas terhadap untuk kasus pelecehan seksual. Undang-undang tersebut diyakini dapat mencegah pelecehan seksual terhadap perempuan.

“Kita semua kaget dan ada kesadaran penuh sekarang bahwa perempuan tidak seharusnya mengalami hal-hal mengerikan semacam itu di masa depan,” tutur Chung Hyun-bak dalam konferensi pers menyambut Hari Perempuan Internasional di Seoul, melansir dari Reuters, Kamis (8/3/2018).

Perempuan berusia 64 tahun itu memuji kampanye #MeToo di media sosial untuk melawan kasus pelecehan seksual yang efektif mengangkat isu itu ke permukaan. Sebab, Korea Selatan diketahui merupakan salah satu negara dengan dominasi laki-laki terbesar.

“Gerakan #MeToo adalah puncak dari kemarahan yang meletus terhadap hubungan yang bias gender serta tidak ada kesetaraan, yang mana, sudah mengakar di masyarakat kita,” imbuh Chung Hyun-bak.

Sebagai respons atas masifnya kemarahan warga, pemerintah Korea Selatan berjanji untuk memperluas batasan undang-undang kasus pelecehan seksual berbasis kekuasaan. Kementerian Tenaga Kerja juga akan menciptakan kondisi yang memadai bagi para korban untuk melaporkan pelecehan seksual di lingkungan pekerjaan.

BACA JUGA: Skandal Pelecehan Seksual Paksa Gubernur K-Pop Mundur 

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (MOGEF) menuturkan, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk menambah hukuman bagi para pekerja yang lalai dalam menangani kasus pelecehan seksual. MOGEF ingin memfokuskan pemberantasan pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi pada hirarki kekuasaan.

Sebagaimana diberitakan, Ahn Hee-jung tersangkut kasus pelecehan seksual setelah seorang perempuan mengaku pernah mendapat perlakuan tidak senonoh darinya. Politikus Partai Demokrat itu langsung mengundurkan diri dari jabatannya serta pensiun dari dunia politik. Kasus pelecehan seksual itu saat ini sedang ditangani oleh Kepolisian Korea Selatan.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya