Pengamat: 80 Persen Berita Hoax Bermuatan Politis

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Jum'at 09 Maret 2018 18:13 WIB
"Diskusi Hoax Tumbuh Subur, karena Partai Oposisi Tidak Kredibel: di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018). (Foto: Harits Tryan Akhmad/Okezone)
Share :

JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, melihat fenomena hoax semakin berkembang ketika mendekati pesta demokrasi, seperti pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum.  Ia mengidentifikasikan mayoritas hoax atau berita bohong sangat erat dengan nuansa politis.

"Saya kira dari seluruh hoax yang berkembang itu 80 persen bermuatan politis," ujar Ray dalam acara diskusi bertajuk ‘Hoax Tumbuh Subur, Karena Partai Oposisi Tidak Kredibel’ di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).

Ray menyatakan, dari distribusi hoax tersebut sangat jarang ditemui berita palsu yang menyoal masalah selain politik. Rata-rata isi berita bohong itu, menurut Ray, menyudutkan pemerintahan dengan tudingan miring.

Selain pemerintah, Ray menjelaskan, kubu oposisi juga kerap menjadi korban hoax. Menurut Ray, seharusnya kedua pihak bisa berkoordinasi untuk memberantas hoax.

"Mereka ini kan tahu betul rasanya, bagaimana sakit hatinya (jadi korban hoax), tapi enggak mau sama-sama bergandengan tangan melawan hoax," ucap Ray.

(Baca Juga: Hoax dan Isu SARA Lebih Efektif Dibandingkan Jenis Kampanye Hitam Lainnya)

Oleh karena itu, untuk menghentikan hoax, menurut Ray, harus dijadikan musuh bersama. Ia menjelaskan, diperlukan komitmen dari partai politik untuk memberangus hoax demi demokrasi.

"Yang paling efektif adalah komitmen parpol, mereka yang harus menjaga. Mereka harus marah terhadap siapa pun yang menggunakan hoax, entah dalam politik memenangkan dan mempertahankan. Ini untuk mempertahankan demokrasi kita," pungkasnya. 

(Baca Juga: Bareskrim Telah Berkoordinasi dengan PPATK Telusuri Aliran Dana MCA)

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya