Pramono Siap Dikonfrontir dengan Setnov di Persidangan

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Jum'at 23 Maret 2018 14:26 WIB
Seskab, Pramono Anung (foto: Setgab.co.id)
Share :

JAKARTA - Terdakwa mega korupsi e-KTP, Setya Novanto menyebut nama dua elit kader PDI Perjuangan, yakni Puan Maharani dan Pramono Anung di persidangan Tipikor, Jakarta Pusat, kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto langsung membantah apa yang dilontarkan oleh mantan ketua DPR RI itu di dalam persidangan. Ia pun menegaskan pihaknya siap diaudit atas tudingan tersebut.

"Kami siap diaudit untuk membuktikan bahwa keterangan Bapak Setya Novanto tidak benar," tegas Hasto, Jumat (23/3/2018).

Sementara itu, Pramono Anung pun membantah apa yang digulirkan Setya Novanto. Saat kejadian tersebut diketahui, Pramono Anung menjabat sebagai Wakil Ketua DPR bidang Industri dan Pembangunan.

"Saya siap dikonfrontasi dengan Novanto, dengan siapapun di manapun. Kalau Novanto ingin mendapat status justice collaborator untuk meringankan hukuman, seharusnya Novanto tidak asal catut nama-nama," tegas politisi yang kini menjabat Sekretaris Kabinet ini.

  (Baca: Di Sidang E-KTP, Setnov Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima USD500 Ribu)

Perlu diketahui sebelumnya, pada Rabu 14 Maret lalu, Setya Novanto bertanya pada saksi Made Oka Masagung, apakah mengingat proses serah terima uang di kediamannya untuk diserahkan kepada dua anggota DPR.

"Pak Made Oka dan Andi pernah ke rumah, saya akan menyerahkan uang kepada anggota dewan yakni dua orang yang sangat penting, apakah masih ingat, Pak?," tanya Setnov. "Enggak ingat, saya tidak pernah kasih. Tidak ada," jawab Made Oka.

Di hari yang sama, keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo juga membantah pernyataan pamannya yang menyebut pemberian sejumlah uang kepada sejumlah anggota DPR. Irvanto mengaku hanya ingat bahwa Andi Narogong pernah menjanjikan paket pekerjaan terkait e-KTP yang menurutnya tak pernah terealisasi.

"Yang saya ingat, saya tidak mendapatkan pekerjaannya. Kalau yang dibilang Andi meminta saya serahkan uang ke anggota dewan juga tidak pernah ada," kata Irvanto.

  (Baca juga: Menanti Langkah KPK Usai Setnov Sebut Puan dan Pramono Terima Uang E-KTP)

Meski seluruh saksi membantah keterangannya, tak membuat Setya Novanto patah arang. Di persidangan Kamis 22 Maret 2018, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini dengan suara sesenggukan menyebutkan dua nama elit PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung sebagai penerima dana e-KTP masing-masing USD500 ribu.

"Waktu itu ada pertemuan di rumah saya yang dihadiri Oka dan Irvanto. (Uang) diberikan ke Puan USD500 ribu dan Pramono Anung USD500 ribu," ungkap Novanto saat menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, kemarin.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya