JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menggelar safari politik ke berbagai partai politik. Siang tadi, Hasto mendatangi markas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat.
Menurut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Bamusi, Nasyirul Falah Amru, safari politik Hasto membuktikan partai nasionalis Islam dan Islam nasionalis bisa bekerja sama dalam membangun bangsa serta negara.
"Kita ketahui PKB sejak 2014 lalu merupakan partai pengusung Jokowi-JK. Kerjasama yang telah dibangun PDI Perjuangan dengan PKB menunjukkan hubungan yang mesra antara nasionalis Islam dan Islam nasionalis," kata Falah di DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, baik PDI Perjuangan dan PKB merupakan dua partai yang menjujung pernyataan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari yakni Hubbul Wathon Minimal Iman yang artinya cinta tanah air bagian dari iman. Sehingga terdapat hubungan antara nasionalis Islam dan Islam nasionalis.
"Mencintai tanah air adalah bagian dari iman. Ini secara essensial merupakan pernyataan sikap secara langsung tentang nasionalisme," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum (Bendum) PBNU ini mengungkapkan, hubungan antara nasionalis Islam dan Islam nasionalis memiliki hubungan historis dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Para pejuang dahulu tidak membedakan mana nasionalis mana Islam. Mereka hanya punya satu tujuan demi meraih kemerdekaan bangsa," ungkapnya.
Lebih jauh, Gus Falah berharap pada saat ini jangan ada lagi dikotomi antara ideologi nasionalis dan islam. Hal ini semata-mata demi kemajuan bangsa dan negara ke depannya.
"Para pejuang dahulu sudah membuktikan tidak ada sekat antara nasionalis dan islam dalam merebut kemerdekaan. Saat ini juga harus dilakukan demi bangsa dan negara," tutup Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
(Awaludin)