Rusia Tuduh Dinas Rahasia Inggris Racuni Sergei Skripal

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 20 April 2018 12:08 WIB
Rusia tuduh Dinas Rahasia Inggris meracuni Sergei dan Yulia Skripal (Foto: BBC)
Share :

MOSKOW – Kasus peracunan terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, berbuntut panjang. Rusia balik menuduh agen rahasia Inggris berada di balik peracunan terhadap Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury pada 4 Maret lalu.

“Dinas rahasia Inggris kemungkinan memanfaatkan provokasi peracunan warga Rusia di Salisbury, dan kemungkinan, merancangnya dengan maksud mendiskreditkan Rusia serta kepemimpinan politiknya,” tuding juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dinukil dari Xinhua, Jumat (20/4/2018).

“Ini sejalan dengan kebijakan ‘Russophobia’ oleh pemerintah konservatif Inggris untuk menjelekkan negara kami,” imbuh Zakharova.

BACA JUGA: Menlu Rusia: Sergei Skripal Tidak Diracun dengan Novichok 

BACA JUGA: OPCW Konfirmasi Penemuan Inggris Tentang Racun yang Digunakan pada Skripal 

Ia menyoroti penolakan otoritas Inggris untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan Rusia dalam menyelidiki insiden di Salisbury tersebut. Zakharova juga mengeluhkan penolakan akses kekonsuleran terhadap Yulia Skripal yang masih berstatus sebagai warga negara Rusia.

“Keengganan Inggris untuk mengungkapkan kepada Rusia dokumen yang dibutuhkan untuk penyelidikan obyektif sudah cukup menjadi bukti dari maksud di balik insiden tersebut,” tukas Maria Zakharova.

Sebagaimana diberitakan, Sergei dan Yulia Skripal diduga terpapar racun Novichok di pintu rumahnya di Salisbury, Inggris. Ahli dari Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menegaskan klaim dari otoritas Inggris bahwa ada bukti penggunaan racun. Akan tetapi, OPCW tidak menuduh pihak manapun terkait serangan racun atau jenis zat yang digunakan.

BACA JUGA: Yulia Skripal Telah Dipulangkan dari Rumah Sakit 

BACA JUGA: Kondisi Mantan Mata-Mata Rusia, Skripal Telah Pulih dengan Cepat

Kasus peracunan Sergei Skripal memicu ketegangan tidak hanya antara Rusia dengan Inggris, tetapi juga dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS). Inggris dan Rusia saling mengusir diplomat asing yang bertugas di negara masing-masing.

Menurut perkembangan terakhir, Yulia Skripal sudah diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit. Akan tetapi, perempuan berusia 33 tahun itu dilaporkan tidak akan kembali ke Rusia dan memilih mencari suaka politik di Inggris. BBC mewartakan, Yulia dibawa ke lokasi yang aman setelah keluar dari rumah sakit pada Senin 9 April malam demi keamanan dan keselamatan pribadinya.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya