LONDON – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat telah kehilangan perannya sebagai mediator di Timur Tengah dengan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah kontroversial yang diambil Presiden Donald Trump itu telah menimbulkan kemarahan dan kecaman dari negara-negara Arab serta dianggap melanggar status quo yang ditetapkan oleh resolusi PBB.
"Amerika Serikat telah memilih untuk menjadi bagian dari masalah daripada solusi dengan langkah terbarunya dan telah kehilangan peran mediasinya dalam proses perdamaian," kata Erdogan dalam pidatonya di badan think tank Inggris, Chatham House sebagaimana dilansir Reuters, Senin (14/5/2018).
BACA JUGA: Amerika Serikat Langgar Resolusi PBB Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Kedutaan besar Amerika Serikat di Yerusalem akan secara resmi dibuka pada Senin, 14 Mei waktu setempat. Lebih dari 1.000 polisi Israel akan berjaga di dekat lokasi acara yang akan diperkirakan akan dihadiri oleh sekira 800 orang tersebut.