Buka Puasa, Napi Muslim di AS Diberikan Daging Babi

Sindonews, Jurnalis
Jum'at 25 Mei 2018 21:48 WIB
Kompleks Penjara Anchorage di Alaska, Amerika Serikat. (Foto: Alaska Department of Corrections)
Share :

"CAIR telah melaporkan lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kefanatikan yang menargetkan Muslim Amerika dan anggota kelompok minoritas lainnya sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden," kata organisasi yang berpusat di Washington itu dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Jumat (25/5/2018).

Selama Ramadhan, para napi Muslim di penjara Anchorage berpuasa sekitar 18 jam sehari. Para penggugat mengeluh karena ransum yang mereka terima setara dengan 1.100 kalori per hari atau jauh lebih sedikit dari jumlah harian yang direkomendasikan sekitar 2.500 kalori untuk napi pria.

Menurut para penggugat, paket ransum itu berisi makanan yang terbuat dari daging babi, yang dilarang dalam Islam. Dengan demikian, nilai gizi makanan yang bisa dimakan tidak mencukupi.

Sementara itu, Jeremy Hough, administrator standar untuk DOC membantah bahwa sandwich untuk napi Muslim berisi daging babi.

"Itu bukan daging babi. Ini adalah bologna kalkun," kata Hough melalui telepon. "Sebenarnya, ACC (yang disetujui) adalah fasilitas non-babi."

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya