Pengamat politik Anhar Widodo mengatakan, pertemuan keduanya bisa dibilang bukti bahwa mereka aktor politik strategis dalam koalisi pendukung Jokowi. Di mana, tujuannya untuk membangun poros kebangsaan yang mempertemukan partai tengah dan partai berlatar Islam nusantara.
Kesuksesan Golkar di Pilkada 2018 juga dianggap tak terlepas dari peran Airlangga yang memiliki pengaruh signifikan dalam menggenjot mesin politik partai berlambang pohon beringin itu.
“Saya menilai Pak Airlangga punya pengaruh signifikan dalam kinerja Golkar menjalankan misi politiknya. Tanpa kepemimpinan yang visioner seperti beliau, tidak mungkin Golkar punya daya tarik khusus terhadap pemilih muda,” ujar Anhar.
Pada Pilkada 2018, perolehan suara Partai Golkar meningkat menjadi 58,82 persen dan melonjak dibandingkan pada pilkada serentak sebelumnya, yang hanya meraih 34,6 persen.
(Arief Setyadi )