TEHERAN – Iran akan menutup Selat Hormuz yang akan secara efektif menghentikan semua pengiriman minyak dari Teluk Persia jika Amerika Serikat (AS) mengurangi ekspor minyak Iran. Hai itu disampaikan pejabat tinggi Garda Militer Iran di Teheran.
"Setiap upaya tidak bersahabat oleh AS (untuk menghalangi perdagangan minyak Iran) akan diikuti oleh ongkos yang mahal bagi mereka," kata Wakil Komandan Pangkalan Garda Revolusi, Sarollah di Teheran , Esmail Kowsari kepada Klub Jurnalis Muda Iran sebagaimana dilansir RT, Jumat (6/7/2018).
"Jika ekspor minyak Iran dihentikan, kami tidak akan memberikan izin minyak untuk diekspor ke dunia melalui Selat Hormuz," tambahnya.
BACA JUGA: Lima Kapal Iran Buntuti Kapal AS di Selat Hormuz
Ancaman ini memperkuat pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani yang mengatakan bahwa Washington akan mendapatkan konsekuensi yang berat jika ikut campur dan berupaya menghalangi perdagangan minyak Iran.
Pernyataan dari Esmail segera mendapat reaksi dari AS yang menegaskan bahwa angkatan laut dan sekutu regionalnya siap untuk melakukan tindakan demi mempertahankan “kebebasan bernavigasi dan aliran perdagangan” di Teluk Persia.
BACA JUGA: Merasa Diintimidasi AS, Iran Ancam tutup Selat Hormuz
Sementara China, salah satu negara yang memiliki hubungan dekat dengan Teheran meminta Iran untuk melakukan upaya guna memastikan stabilitas di Timur Tengah dan dengan negara-negara tetangganya. Impor minyak Beijing dari Arab Saudi, Kuwait dan Irak serta impor gas alam dari Qatar akan mengalami hambatan jika blokade tersebut diberlakukan Iran.
Selat Hormuz adalah salah satu titik terpenting dan strategis di dunia, terutama menyangkut perdagangan minyak. Sekira 30 persen dari semua perdagangan minyak melalui laut dihubungkan melalui selat itu. Iran telah beberapa kali mengancam akan memblokir Selat Hormuz dalam beberapa tahun belakangan tetapi belum pernah benar-benar melakukannya.
(Rahman Asmardika)