Rapat dipimpin oleh Said Aqil dan Sekjen PBNU Marsudi Syuhud. Saat itu, Rois Aam PBNU KH Sahal Mahfudh dan Said Aqil ditempatkan sebagai pelindung kepengurusan PP ISNU. Sementara Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali ditempatkan sebagai Ketua Dewan Penasihat.
Sedangkan Marzuki Ali yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPR didaulat menjadi Ketua Dewan Ahli. Saat itu Said Aqil menyatakan, kepengurusan PP ISNU tersebut sengaja menempatkan sejumlah orang dengan berbagai latar belakang, termasuk partai politik yang berbeda-beda.
Hal itu, menurutnya, dimaksudkan untuk menunjukkan keberadaan kader NU yang tersebar di berbagai posisi penting di Indonesia.
"Kita tunjukkan NU tidak berpolitik. Selama ini banyak sarjana NU yang belum nyambung, sekarang kami ingin PP ISNU jadi ajang silaturahmi untuk mereka mengembangkan diri," kata Said Aqil kala itu.
(Khafid Mardiyansyah)