Dalil anjuran memperbanyak zikir di sepuluh awal Dzulhijjah ini adalah, “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan…..” (Surat Al-An’am ayat ayat 28).
Sebagaimana dikutip Imam An-Nawawi, Ibnu Abbas, As-Syafi’i, dan jumhur ulama memahami bahwa kata ayyamam ma’lumat di sini adalah sepuluh pertama Dzulhijjah.
Selain itu, dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR Ahmad).
“Berdasarkan penjelasan di atas, dianjurkan memperbanyak zikir pada sepuluh pertama Dzulhijjah. Memperbanyak zikir lebih diutamakan lagi pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijah, apalagi bagi jamaah haji. Di antara zikir yang diperbanyak adalah melafalkan tahlil, takbir, dan tahmid,” demikian seperti dilansir situs NU Online.