Duet dengan Ma'ruf Amin, Elektabilitas Jokowi Merosot di Kalangan Ini

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Selasa 21 Agustus 2018 19:30 WIB
Jokowi dan KH Ma'ruf Amin (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei elektabilitas pasangan bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin pasca-mendaftar ke KPU. Hasilnya kehadiran ketua umum MUI ini ternyata tidak terlalu memberikan banyak pengaruh suara.

Menurut Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, berdasarkan hasil survei terkait dinamika dukungan efek wakil presiden, elektabiltas Jokowi-Ma'ruf Amin di kalangan muslim menyentuh di angka 52,3 persen.

“Elektabilitas Jokowi di pemilih muslim 51,7 persen. Ma’ruf Amin hanya menambah sedikit dukungan muslim,” tutur Adjie saat memaparkan hasil survei di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

 

Sementara itu, untuk di kalangan pemilih non-muslim elektabiltas Jokowi mengalami penurunan pasca-berpasangan dengan Ma’ruf Amin. Semula elektabiltas Jokowi sendiri mencapai 70,3 persen, namun setelah berpasangan mengalami penurunan.

“Elektabiltas Jokowi-Ma’ruf Amin di kalangan pemilih non-muslim hanya 51,5 persen. Tapi Ma’ruf Amin mengurangi dukungan kepada non-muslim,” jelas dia.

Selanjutnya, berdasarkan hasil survei LSI mengenai dinamika dukungan efek wakil presiden Ma’ruf Amin terhadap Jokowi di kalangan kaum terpelajar (di atas S1) yang di mana memiliki suara 9 persen ini pun turut mengalami penurunan.

“Jokowi sendiri memiliki elektabilitas 50,5 persen. Lalu, Jokowi-Ma’ruf Amin hanya memiliki elektabilitas 40,4 persen,” ungkap Adjie.

 

Terakhir, lagi-lagi elektabilitas Jokowi berdasarkan dinamika pasca-berpasangan dengan Ma’ruf Amin terbilang turun. Semula elektabiltas Jokowi di kalangan pemilih pemula sebanyak 47,1 persen dan setelah berpasangan menjadi 39,5 persen.

“Tapi Ma’ruf Amin mengurangi dukungan pemilih pemula,” tukasnya.

Adapun, survei LSI dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka yang dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 di 33 provinsi di Indonesia. Selanjutnya, margin of error berada di angka kurang lebih 2,9 persen.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya