Akibat Gempa 7,4 SR, Bangunan di Kabupaten Sigi Masuk ke dalam Tanah

Fadel Prayoga, Jurnalis
Minggu 30 September 2018 21:38 WIB
Warga menyaksikan bangunan yang runtuh imbas gempa 7,4 SR yang terjang Palu. (Foto : Okezone/BNPB)
Share :

JAKARTA - Peristiwa gempa bumi dengan magnitudo 7,4 skala ritcher yang terjadi di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018 lalu memunculkan sebuah fenomena baru, yaitu likuifaksi. Akibatnya, mayoritas bangunan yang berdiri di Kabupaten Sigi masuk ke dalam tanah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mencatat ada 4 lokasi yang mengalami peristiwa alam tersebut. Di antaranya di Jalan Dewi Sartika Palu Selatan, Petobo, Biromaru dan Sidera.

Sutopo menjelaskan, likuifaksi merupakan fenomena lumpur yang kaluar dari bawah tanah akibat tekanan gempa bumi, sehingga tanah kehilangan tekanan material, lalu menjadi lumpur

"Kalau longsor miring diguncang gempa dan menimpa kebawah. Jadi di Sulteng ada likuifaksi ada longsor, kami masih melakukan pengecekan," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Minggu (30/9/2018).

Sutopo menyebut, fenomena likuifaksi itu sangat wajar terjadi di sebuah daerah pasca diguncang gempa maha dasyat

"Dan sebagainya yang menyebabkan bangunan rubuh hanyut dan sebagainya. Fenomena likuifaksi adalah fenomena alamiah," jelasnya.

(Baca Juga : Jokowi Pastikan Kembali ke Palu Dua Pekan Lagi untuk Pantau Penanganan Bencana)

Sebagai informasi, hingga Minggu (30/9/2018) siang ini, BNPB mencatat ada 832 orang tewas akibat gempa-tsunami di Donggala dan Palu. Rinciannya, 821 orang tewas di Palu dan 11 lainnya di Donggala. Jumlah korban tewas maupun terluka diperkirakan masih akan bertambah karena masih banyak orang yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan. (Erh)

(Baca Juga : Jokowi Minta Evakuasi Jadi Prioritas Pertama dalam Penanganan Gempa dan Tsunami)

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya