ISLAMABAD - Seorang pejabat senior negara di Pakistan tengah diselidiki setelah dilaporkan tertangkap kamera mengambil dompet milik anggota delegasi Kuwait yang sedang berkunjung dalam sebuah acara resmi negara.
Namun, foto-foto tersangka, Zarar Haider Khan yang dipublikasikan di media arus utama dan media sosial ternyata menampilkan seseorang yang sama sekali tidak bersalah dan tinggal di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan keterangan dari Menteri Informasi Fawad Chaudhry yang dilansir BBC, Selasa (2/10/2018) Haider Khan adalah sekretaris bersama dari Kementerian Industri dan Produksi Pakistan dan sebuah penyelidikan telah diluncurkan terkait pencurian terhadap seorang diplomat Kuwait.
BACA JUGA: Imran Khan, dari Playboy Menjadi Politisi dan Kini PM Pakistan
Surat kabar Islamabad melaporkan, sebuah dokumen resmi kemudian diterbitkan untuk dimasukkan dalam Edaran Resmi Pakistan, menyatakan perskorsan pejabat bermasalah itu. Haider adalah pejabat tingkat BS-20, salah satu pangkat tertinggi dalam dinas sipil Pakistan, dan insiden itu telah “sangat mempermalukan” pemerintah.
Dalam rekaman kamera pengawas CCTV berdurasi enam detik, tersangka terlihat mengantongi dompet yang ditinggalkan di atas meja di Divisi Hubungan Ekonomi.
Laporan surat kabar menyebutkan, pencurian itu baru diketahui setelah delegasi Kuwait, yang berada di Pakistan untuk membahas perdagangan antara dua negara melaporkan kepada tuan rumah saat mereka menyadari dompetnya menghilang.
Disebutkan bahwa dompet itu berisi sejumlah besar dinar Kuwait dan nama tersangka baru diungkap setelah rekaman kamera pengawas diperiksa. Menurut media Pakistan, delegasi Kuwait yang sangat marah menuntut nama tersangka diungkap.
Tidak butuh waktu lama, rekaman itu beredar di media sosial Asia Selatan setelah ditayangkan di siaran berita televisi. Warganet dan pengguna Twitter Pakistan mengungkapkan rasa malu mereka atas pencurian terhadap tamu kehormatan negara.
Para pengguna media sosial India memantau pencurian dompet itu dengan sedikit ejekan. Beberapa warganet mengatakan: "Ini adalah hal yang dilakukan oleh pejabat kecil di sebuah negara kecil ketika mereka melihat dompet orang besar".
Hal itu diperparah setelah diketahui bahwa foto yang ditampilkan di laporan media, televisi dan media sosial ternyata bukan foto dari Zarar Haider Khan tetapi foto Ziad Haider, seorang analis risiko yang bekerja di Departemen Luar Negeri AS di Washington DC.
BACA JUGA: Pakistan Lelang Mobil Mantan Perdana Menteri untuk Kurangi Utang
Portal berita Daily Pakistan melaporkan, Foto Ziad diunggah dengan komentar dan pernyataan yang menghina. Meski media Pakistan mengakui kesalahannya, video yang diunggah di Youtube dengan foto Ziad sebagai tersangka masih bisa disaksikan sampai Senin, 1 Oktober.
Dampak dari insiden ini cukup besar karena tidak hanya menyebabkan rasa malu bagi Pemerintah Pakistan, pencurian itu juga membuat marah delegasi Kuwait. Dengan terjadinya insiden itu, investasi dari Kuwait untuk sementara dihentikan dan dapat menimbulkan dampak pada pemerintahan baru Perdana Menteri Imran Khan yang berusaha mengatasi masalah ekonomi di Pakistan.
(Rahman Asmardika)