Di tengah rasa bingung dengan kondisi air, ungkap Bayu, pihaknya menerima laporan adanya saluran yang mencurigakan. Menyusul laporan itu, pihak PDAM pun kembali melakukan penelusuran satu per satu saluran air. Hasilnya mengarah ke sebuah gudang.
"Setelah kita telusuri dari selokan air, kok warnanya sama dengan air di rumah warga. Terus tadi dugaan sementara sudah kita buktikan tadi bersama dinas LH (Lingkungan Hidup), Satpol PP, kelurahan dan pihak kepolisian, karena pada malam hari, kita mau membuka pintu (gudang) itukan harus dengan pihak kepolisian. Dan ternyata aliran yang mengarah ke pipa PDAM itu sudah diputus oleh mereka (pemilik gudang)," terangnya.
Melihat sudah diputusnya aliran yang mengarah ke pipa PDAM, pihak PDAM pun meminta pemilik gudang untuk membuka kembali.
Ternyata di sana bukan hanya mengolah bahan kimia tekstil, tapi hasil produksi airnya berwarna merah.
"Di mana dari hasil produksi itu ada hasil limbah. Di mana tiap sore dan malam mereka mencuci alat-alat produksi. Dari hasil pencucian itu menghasilkan limbah warna-warni," ujarnya.
(Qur'anul Hidayat)