TULUNGAGUNG - Aroma kotoran sapi tampak bertebaran di sekeliling, tapi bocah-bocah berseragam sekolah dasar tampak masih semangat di ruang yang sempit dan ala kadarnya. Ruangan yang semestinya bekas gudang dan tempat parkir ini disulap menjadi kelas dadakan berukuran 3 x 7 meter di ruang terbuka.
Pengap iya, gerah iya, terlebih bau kotoran sapi yang menyengat hidung. Bau ini berasal dari kandang sapi milik warga yang berada tepat di samping kelas. Ironisnya mereka sudah belajar dengan keadaan tersebut selama 10 tahun lamanya.
(Baca Juga: Keadilan Pendidikan dan Zonasi Sekolah)
Namun semangat 26 anak - anak SDN 3 Serut, Boyolangu, Kabupaten Tulungagung ini tak surut. Mereka tampak ceria dan berbahagia mengenyam pendidikan di tengah aroma kotoran sapi dan sempitnya ruangan.
"Kelasnya kurang jadi terpaksa belajar di ruangan terbuka. Sudah 10 tahun begini," ungkap Bendahara SDN 3 Serut, Harminingsih, kepada awak media, Jum'at (19/10/2018).
Derita sekolah ini kian melanda saat hujan turun, air yang masuk ke ruangan membuat aktivitas belajar mengajar pun terpaksa ditiadakan. "Kalau hujan terpaksa kegiatan belajar ditiadakan karena air masuk," lanjut Harminingsih.