Teknologi Kamera Memajukan Ilmu Pengetahuan di Laut Dalam
Doktor Welsford mengatakan teknologi kamera kecil dan murah telah membantu pencarian yang dilakukan oleh AAD untuk menjelajahi kedalaman Samudera Selatan. Kamera bawah laut yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kualitas sama dengan kamera ponsel, namun ditempatkan di casing yang aman untuk menahan tekanan air yang tinggi dan suhu di bawah nol.
AAD sekarang dapat merekam lebih dalam melalui kapal nelayan. "Karena (teknologi) sekarang begitu portabel dan sangat murah. Kami berharap dapat menempatkan kamera di hampir setiap kapal nelayan yang turun ke selatan, sehingga kami dapat dengan cepat mendapatkan banyak data tentang apa yang terjadi di sana, dengan cara yang kita tidak pernah bisa melakukannya sebelumnya," kata Dr Welsford.
"Mengembangkan peralatan yang dapat bertahan dari kondisi arus laut dan suhu dibawah nol itu sangat sulit dilakukan hingga sekarang. Ini adalah kamera terdalam yang pernah digunakan di kapal penangkap ikan."
Samudera Selatan adalah satu-satunya samudera yang mengalir sepenuhnya mengelilingi bumi, tanpa terhalang oleh daratan yang signifikan dan merupakan rumah bagi sebagian besar hewan laut di dunia.
"Masih banyak sekali misteri di laut dalam yang kami baru saja lakukan hanya mulai menggores permukaannya saja," jelas Dr Welsford.
Ia berharap penggunaan kamera bawah air akan membantu melukiskan gambaran yang lebih jelas tentang keragaman, jumlah dan lokasi organisme di bagian terdalam lautan.
Data yang dihasilkan dari kamera bawah air akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan Komisi Konservasi Sumber Daya Kehidupan Bahari Antartika di Hobart, Tasmania, pada Senin 22 Oktober 2018.
(Hantoro)