Ia melanjutkan, sebenarnya masalah tersebut sudah lama ditutup pihak sekolah, namun justru kembali diungkit ungkit.
“Anak saya diitimindasi, dimarahi dibentak-bentak, dibully sama salah satu guru disekolah yang kebetulan guru itu tetangga saya sendiri inisial RN soal bakso berbelatung. Parahnya lagi, menuduh saya menyebarkan gosip bakso belatung di kompleks perumahan,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, masalah bakso berbelatung memang fakta adanya. Parahnya lagi, guru itu memfitnah saya di kompleks perumahan bahwa dirinya menyebarkan terkait baso berbelatung.
“Memfitnah saya dan anak saya ketakutan karena malu dimarahi guru dibentak dan didengar banyak siswa lainnya,” katanya.
Ia menambahkan, tuntutan dirinya hanya satu, yakni dua oknum guru tersebut harus meminta maaf kepada dirinya dan sang anak. Jika tetap tidak mau meminta maaf, rencannya l akan melapor ke dinas terkait. “Saya mau melapor ke dinas pendidikan perihal perbuatan guru yg mengintimindasi dan membully anak saya. Apakah orangtua murid harus diam saja mendengar di kantin sekolah yang menjual bakso yg udah berbelatung....?? Apakah ini perlakuan seorang guru kepada kami karena kami mengetahuidikantin ada bakso sudah tidak layak dimakan. Mereka membalasnya kepada muridnya,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )