"Konflik Bakso Belatung" Oknum Guru dan Murid SMP di Kalteng Berakhir Damai

Sigit Dzakwan, Jurnalis
Selasa 23 Oktober 2018 23:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Share :

KOTAWARINGIN - Kasus dugaan intimidasi secara verbal yang dilakukan dua oknum guru SMPN 7, Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) terhadap salah seorang siswa yang mengetahui bakso berbelatung yang dijual di kantin sekolah berakhir damai, Selasa (23/10/2018).

Hal ini disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Arsel, Gerry Yunida saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya.

Menurut Gerry, orangtua JD (13) siswa kelas VII, Diah Asmoro Wati pada Selasa pagi telah bertemu pihaknya untuk membicarakan kondisi putranya yang masih trauma usai diduga diintimidasi salah seorang oknum guru berinisial AY.

“Ya tadi pagi orangtua JD sudah bertemu saya untuk membicarakan terkait kenyamamanan sang anak usai kasus dugaan intimidasi yang dilakukan oknum guru AY. Dan orangtua JD siap berdamai, yang penting anaknya ke depan bisa bersekolah dengan aman dan nyaman,” ujar Gerry kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya.

(Baca Juga: Viral Siswa SMP Diintimidasi 2 Oknum Guru karena Temukan Bakso Berbelatung di Kantin)

Kemudian, terkait dua oknum guru berinisial RN dan AY pada Senin 22 Oktober sudah diberikan pembinaan oleh kepala sekolah supaya tidak melakukan perbuatan yang diduga mengintimidasi anak didik.

“Jadi, pada Senin kemarin, kedua guru tersebut sudah saya panggil untuk memberikan keterangan. Dan menurut pengakuan AY, tidak ada intimidasi kepada anak JD. Ia mengaku hanya bertanya kepada JD terkait kasus baso berbelatung yang gosipnya sampai ke luar sekolah. Tapi yang jelas kedua guru tersebut sudah saya bina,” ujarnya.

Sementara itu, terkait temuan bakso berbelatung yang dijual di kantin sekolah memang benar adanya. Peristiwa itu terjadi pada Agustus lalu. Saat itu, ada siswa yang memakan bakso dan melihat ada belatung di dalam pentol baksonya. Dan kasus itu pun sempat heboh di internal sekolah.

“Dalam kasus bakso berbelatung ini sudah kami selesaikan baik baik dan membina pedagang di kantin untuk menjaga kebersihan dan menjaga makanan yang dijual. Dan saat itu sudah disepakati untum tidak mengungkit masalah tersebut di luar,” ujarnya.

Kemudian, adanya dugaan intimidasi yang dilakukan oknum guru terhadap anak JD yang kembali mengungkit temuan baso berbelatung di luar sepengetahuannya. “Karena sebenarnya kasus bakso berbelatung kembali diungkit di luar sekolah bukan di dalam sekolah. Sebab, oknum guru RN masih satu kompleks perumahan dengan ibu Diah Asmoro. Jadi, kalau itu sudah persoalan pribadi dan kita tidak mau ikut campur. Yang jelas kalau di sekolah terkiat dugaan intimdasi dan baso berbelatung sudah selesai alias damai,” pungkasnya.

Sebelumnya, mengetahui adanya bakso berbelatung di kantin sekolah, seorang siswa kelas VII, SMPN 7 Arsel di Desa Panjang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng diintimidasi dua orang oknum guru. Intimidasi verbal dengan cara dibentak dengan kata kata kasar itu dilakukan di lingkungan sekolah pada Jumat 19 Oktober.

Orangtua JD, Diah Asmoro Wati menceritakan, pada Jumat lalu sepulang sekolah, putranya mengadu kepada dirinya bahwa telah bentak oknum guru berinisial RN dan AY. Keduanya adalah pengurus koperasi kantin sekolah.

“Pulang sekolah pada Jumat lalu anak saya cerita kalau diintimindasi oleh dua oknum guru RN dan AY. Dia dimarahi dibentak-bentak tanpa sebab yg jelas. Ternyata usut punya usut anak saya dimarahi karena masalah bakso berbelatung (busuk) yang dulu (dua bulan lalu) pernah ditemukan di kantin sekolah bersama teman temannya,” ujar Diah saat ditemui MNC Media di rumahnya, Senin 22 Oktober.

Ia menjelaskan, padahal dua bulan lalu tepatnya sekira bulan Agustus masalah tersebut sudah dilaporkan ke wali kelas dan sudah ditindak lanjuti oleh kepala sekolah dengan digelar pertemuan.

“Kasus temuan baso berbelatung yang dijual di kantin sekolah itupun sudah ditutup dan tidak boleh ada perbincangan lagi terkait hal tersebut. Nah sekarang yg jadi masalah ko diungkit ungkit lagi dan anak saya yang diintimidasi,” geramnya.

Ia pun menceritakan kronologi terkait kasus temuan baso berbelatung oleh sang anak dan teman temannya yang sempat menghebohkan pihak sekolah pada Agustus lalu.

“Dua bulan yang lalu anak saya dan temannya melihat ada temanya makan bakso di kantin sekolah tapi baksonya ada keluar belatungnya. Kemudian anak saya bercerita ke saya. Selanjutnya, saya membahas masalah bakso berbelatung bersama ibu sekretaris sekolah, lalu ibu sekretaris melapor ke wali kelas dan segera menanggapi masalah itu. Katanya penjual di kantin sekolah sudah dibina perihal kebersihanya,” katanya.

Ia melanjutkan, sebenarnya masalah tersebut sudah lama ditutup pihak sekolah, namun justru kembali diungkit ungkit.

“Anak saya diitimindasi, dimarahi dibentak-bentak, dibully sama salah satu guru disekolah yang kebetulan guru itu tetangga saya sendiri inisial RN soal bakso berbelatung. Parahnya lagi, menuduh saya menyebarkan gosip bakso belatung di kompleks perumahan,” ujarnya.

Padahal, lanjut dia, masalah bakso berbelatung memang fakta adanya. Parahnya lagi, guru itu memfitnah saya di kompleks perumahan bahwa dirinya menyebarkan terkait baso berbelatung.

“Memfitnah saya dan anak saya ketakutan karena malu dimarahi guru dibentak dan didengar banyak siswa lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, tuntutan dirinya hanya satu, yakni dua oknum guru tersebut harus meminta maaf kepada dirinya dan sang anak. Jika tetap tidak mau meminta maaf, rencannya l akan melapor ke dinas terkait. “Saya mau melapor ke dinas pendidikan perihal perbuatan guru yg mengintimindasi dan membully anak saya. Apakah orangtua murid harus diam saja mendengar di kantin sekolah yang menjual bakso yg udah berbelatung....?? Apakah ini perlakuan seorang guru kepada kami karena kami mengetahuidikantin ada bakso sudah tidak layak dimakan. Mereka membalasnya kepada muridnya,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya