Baca juga: Sempat Di-Hack, Situs PN Sukabumi Kembali Normal
MacGibbon menyebut serangan siber ini sebagai "ram-raid", yaitu peretas mencuri sebanyak mungkin data sampai mereka terdeteksi.
"Materi itu ditawarkan di website gelap menunjukkan permasalahan ini murni kriminal," katanya.
Tak jelas apakah peretas tersebut terkait dengan Pemerintah Iran.
Ketika serangan itu terdeteksi pada pertengahan Oktober, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan Australia akan meninjau kembali dukungannya pada kesepakatan nuklir Iran.
Baca juga: Situs Pengadilan Negeri Sukabumi Diretas, Hacker Tinggalkan Pesan Ini
Namun, MacGibbon menepis adanya serangan sebagai tanggapan terhadap pengumuman tersebut.
Juru bicara Kedutaan Besar Iran di Canberra mengatakan Iran sangat menghormati Australia, dan membantah negaranya terlibat dalam serang siber ini.