kemudian, lanjut dia, para orangtua siswa turut dipanggil pihak sekolah. Dalam kesempatan itu, para orangtua juga membuat komitmen bersama untuk menasihati anak-anaknya agar tidak mengulangi lagi perbuatannya dan dapat lebih menghormati guru-guru.
"KPAI mengapresiasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang cepat dan sangat kooperatif dalam menangani kasus dugaan pem-bully-an tersebut dan meng-update perkembangan penanganan ke Gubenur Jawa Tengah dan juga KPAI," papar Retno.
Ia mengungkapkan, pihak sekolah bersama guru yang bersangkutan menyatakan bahwa kejadian yang terekam di video viral tersebut hanya guyonan, bukan kekerasan atau pengeroyokan sungguhan.
(Baca juga: Siswa Pengeroyok Guru SMK di Kendal Sungkem Minta Maaf)