Sosok "Genderuwo" Adalah Politisi yang Tebar Ketakutan ke Rakyat

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Selasa 13 November 2018 10:59 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (foto: Biro Pers Kepresidenan)
Share :

JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melontarkan pernyataan multitafsir yakni terkait politik genderuwo. Ucapan itupun kini ramai diperbincangkan oleh banyak pihak. Lawan politik pun ikut menggoreng isu tersebut.

Wasekjen Partai Hanura Tri Dianto menegaskan, sosok genderuwo tak perlu dicari. Dalam dunia politik, Tri menyebut hantu yang identik dengan cerita rakyat itu adalah seorang politikus Indonesia yang kerap menebarkan ketakutan kepada rakyat Indonesia.

"Yang penting kan inti pesannya. Jadi ya siapa saja politisi yang cara kerjanya bikin takut rakyat, nyebar ketakutan di tengah masyarakat, bikin gangguan rasa aman dan damai, ya itulah politisi genderuwo," kata Tri kepada Okezone, Selasa (13/11/2018).

 (Baca juga: Ma'ruf Amin Luruskan soal Buta dan Budek: Itu Kiasan, Bukan Menghina Tunanetra)

Tri menekankan, maksud orang nomor satu di Indonesia melontarkan pernyataan itu adalah dengan tujuan untuk menciptakan iklim perpolitikan yang sehat.

 

Menurut Tri, politikus yang sering menebarkan kebencian tidak baik bagi proses demokrasi Indonesia. Seharusnya, kata Tri, seorang politikus itu harus kerja konkret dan menyampaikan pesan politik yang damai.

"Bukan malah bikin rakyat takut dan resah. Jadi politisi genderuwo itu bisa datang dari partai apa saja," tutur Tri.

 (Baca juga: Soal Politik Genderuwo, PPP: Politik Itu Adu Gagasan, Bukan Propaganda Murahan)

Disisi lain, Tri menegaskan, pernyataan Jokowi itu tidak bermaksud untuk hanya menyinggung satu kelompok atau lawan politiknya semata. Tetapi, kepada seluruh politikus yang menebarkan kecemasan di tengah masyarakat.

"Makanya tak usah ada yabg tersinggung dan baper. Jangan-jangan yang tersinggung itulah genderuwonya," tutup Tri.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya