SINGAPURA – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad melontarkan kritik keras kepada Pemimpin de facto Myanmar, Aung Sang Suu Kyi, mengatakan bahwa peraih Nobel Perdamaian itu berusaha “membela sesuatu yang tidak dapat dibela”. Pernyataan Mahathir tersebut merujuk pada kekejaman yang dilakukan militer Myanmar terhadap warga Muslim Rohingya.
"Tampaknya Aung San Suu Kyi sedang mencoba membela apa yang tidak dapat dibela,” kata Mahathir ketika ditanya mengenai bagaimana Suu Kyi dan Myanmar menangani isu Rohingya.
"Mereka sebenarnya menindas orang-orang ini (etnis Rohingya) sampai membunuh mereka, pembunuhan massal," kata Mahathir di sela KTT ASEAN ke-33 di Singapura sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (14/11/2018).
Laporan tim penyelidik PBB pada Agustus menyatakan bahwa operasi militer Myanmar di Provinsi Rakhine yang dimulai sejak 2017 dilakukan dengan niat melakukan genosida. Tindakan militer Myanmar di Rakhine telah memaksa ratusan ribu Muslim Rohingya untuk melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh.
BACA JUGA: Misi Pencari Fakta PBB Serukan Para Pemimpin Myanmar Diadili atas Tuduhan Genosida
Myanmar telah membantah hampir semua tuduhan tersebut, sementara Suu Kyi mengatakan bahwa pemerintahannya tidak seharusnya menanggung semua tanggungjawab dari krisis tersebut karena kuatnya pemerintahan militer di Myanmar.
Negara-negara anggota ASEAN akan mendesak Myanmar agar semua yang bertanggungjawab atas kekejaman yang terjadi di Rakhine diseret ke pengadilan dan diadili. Hal itu akan disampaikan dalam KTT ASEAN yang akan berlangsung sampai 15 November.
(Rahman Asmardika)