“Kami akan menerima para pengungsi sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani oleh kedua negara. Apakah mereka kembali atau tidak adalah keputusan mereka sendiri,” tambahnya.
Dhaka telah berjanji untuk tidak memaksa para pengungsi yang tidak ingin kembali ke Myanmar dan telah meminta UNHCR untuk membuat daftar pengungsi yang ingin benar-benar dipulangkan. Komisioner Bantuan dan Repatriasi Pengungsi Bangladesh, Abul Kalam mengatakan, bahwa pemerintahnya telah mempersiapkan segalanya.
“Kami melakukan semua persiapan. Semuanya sudah siap: kamp transit, bus untuk membawanya ke perbatasan, fasilitas medis, ransum selama tiga hari untuk yang kembali, ” kata Kalam sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (16/11/2018).
“Bagaimana mereka bisa mengatakan kami lemah dalam perencanaan fisik? Jika pengungsi Rohingya tidak ingin kembali apa yang bisa kami lakukan? Kami tidak akan mengirim mereka dengan paksa. ”
Kalam menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menekan Myanmar agar menerima "beberapa tuntutan logis dan dapat diterima," agar repatriasi bisa dilakukan.