LSI Sebut 2 Paslon Banyak Mainkan Isu Receh di Pilpres 2019

Fahreza Rizky, Jurnalis
Sabtu 17 November 2018 13:05 WIB
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga saat mengambil nomor urut di KPU (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby berpendapat isu yang dimunculkan dua kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019 belum menyentuh persoalan substantif. Sebaliknya, isu yang dimainkan terbilang "receh" alias tidak memiliki nilai yang mewakili program masing-masing paslon.

"Isu yang muncul memang tidak substansif dan merepresentasikan program kandidat. Banyak isu receh dan kalau dilihat sebetulnya enggak berefek banyak ke pemilih baru. Hanya menguatkan pemilih loyal," kata Adjie dalam diskusi Polemik Radio MNC Trijaya Network bertajuk 'Narasi Gaduh, Politik Kisruh' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

(Baca Juga: Pileg & Pilpres 2019 Serentak, Infrastruktur Parpol Kunci Kemenangan)

Adjie menilai hanya ada dua partai politik yang mampu berkampanye untuk Pilpres dan Pileg. Mereka adalah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Kedua partai ini semakin melejit karena menikmati efek ekor jas atau coattail effect dari paslon yang diusungnya. Sedangkan, sambung Adjie, partai lain gamang menghadapi Pemilu Serentak 2019.

"Kalau dilihat situasi sekarang hanya dua parpol yang terlihat kampanye pilpres dan partai serentak yaitu Gerindra dan PDIP karena ini yang paling menikmati efek elektoral capres. Partai lain mereka gamang menghadapi pemilu serentak," imbuh dia.

Partai politik yang gamang menghadapi Pemilu Serentak 2019 cenderung menyelamatkan diri untuk menambah kursi di parlemen atau lolos parliamentary threshold. Salah satu partai yang bersikap demikian ialah Demokrat. Namun, tak tertutup kemungkinan partai-partai lain bersikap serupa, hanya saja tidak terlalu kelihatan di muka publik.

(Baca Juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pemilu Februari 2019)

Karena itu, Adjie berharap partai politik dan capres-cawapresnya dapat menghadirkan isu yang lebih substansial sehingga pemilih dapat mengenal program-program yang ditawarkan masing-masing paslon ataupun parpol.

"Kami harap ada lebih banyak debat publik dari masing-masing kubu yang sampaikan program kerja, agenda kebijakan, sehingga pemilih jelas membedakan antara dua capres dari berbagai isu," tutup dia.

Di Pilpres 2019 ada dua pasangan calon yang terdiri dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya