WAMENA – Petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, kesulitan menghadapi pasien yang tidak fasih bahkan tidak tahu berbahasa Indonesia.
Direktur RSUD Wamena, Dokter Felly Sahureka, di Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu (18/11/2018), mengatakan bahwa selain pasien, para pengantar juga ternyata tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
(Baca juga: Siswi SD Meninggal Dunia Setelah Divaksin Campak dan Rubella)
Faktor bahasa kadang membuat petugas sulit mendiagonisis penyakit yang diderita pasien.
"Kami harus membayar orang khusus untuk mengartikan bahasa daerah ke bahasa Indonesia, sehingga pesannya bisa sampai ke pasien dan sebaliknya, dan petugas bisa melakukan pelayanan," ungkap dr Felly.