JAKARTA – Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar tak percaya klaim yang menyebutkan daerah basis pendukung Prabowo bakal dikuasai Jokowi di Pemilu 2019.
Pasalnya, peta dukungan pada Pemilu 2014 dan 2019 tidak akan berubah drastis.
"Rasanya sulit dipercaya. Peta dukungan baik kepada Jokowi maupun Prabowo tidak akan berubah drastis," ujar Renanda kepada Okezone, Selasa (20/11/2018).
Renanda menegaskan, pulau Sumatera (di luar Sumatera Utara) dan Jawa Barat masih menjadi basis pendukung utama Prabowo.
Ia juga mengkritik lembaga survei yang kerap menggiring opini dengan cara memaparkan hasil temuannya yang memenangkan paslon capres-cawapres tertentu.
Menurut Renanda, keberadaan badan survei yang independen dan steril dari upaya dukung mendukung pemberi order sudah semakin langka.
"Caranya banyak, mulai dari pemilihan sampel yang tidak akurat sampai pada merekayasa hasil begitu saja (ini yang paling parah)," tandas Renanda.
Terpisah, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengaku sedang fokus menggarap wilayah yang pada Pemilu 2014 menjadi basis pendukung Prabowo. Di antaranya Jawa Barat, Gorontalo dan Riau.
(Baca Juga : Sekjen PDIP Tegaskan Kepala Daerah Pendukung Jokowi Tak Kebal Hukum!)
"Ada beberapa daerah yang dulu dimenangkan Pak prabowo tapi berpotensi dibalik Pak Jokowi karena telah banyak mengalami perubahan, antara lain Jawa Barat, Insya Allah Riau, Gorontalo dan beberapa provinsi lainnya," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding kepada Okezone.
Diberitakan sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Ma'ruf Amin percaya diri akan mendulang kemenangan di Riau pada Pilpres 2019. Padahal daerah tersebut merupakan basis pendukung Prabowo pada Pemilu 2014 lalu. "Kita optimis meraih 70 persen suara di Pekanbaru," kata Ma'ruf Jumat 16 November 2018.
(Baca Juga : BPN Prabowo-Sandi: Pak SBY Tau Jurus Apa yang Harus Dikeluarkan)
(Erha Aprili Ramadhoni)