JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta. Dia mengungkapkan alasan menunjuk Andika sebagai pemimpin TNI AD lantaran rekam jejak lulusan Akmil 1987 itu komplet.
"Kita melihat rekam jejak Pak Andika (Perkasa) pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah di Pangdam (Tanjungpura), pernah di Kostrad, pernah dulunya di penerangan dan Pernah di Danpaspampres, saya kira komplit," ujar Jokowi selepas pelantikan, Kamis (22/11/2018).
Jokowi sebelumnya telah menengok empat orang kandidat lainnya sebelum menunjuk mantu dari Jenderal (Purn) Hendropriono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Kepala Negara menolak bila karir Andika terbilang moncer lantaran belum lama menjabat Pangkostrad sudah jadi KSAD. "Coba dilihat saja perjalanan karier Pak Andika sudah memenuhi itu semua," sebut Jokowi.
Jokowi menilai bahwa sosok Andika yang masih muda tidak akan menjadi masalah bila menjabat sebagai orang nomor satu di TNI AD.
"Ya bukan masalah muda dan tidak muda. Sekali lagi semuanya kan ada hitung-hitungannya terutama pengalaman, rekam jejam, kemudian berkaitan dengan pendidikan-pendidikan yang telah dijalani semuanya kami lihat," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan bahwa tidak memberikan tugas khusus kepada Jendral Andika saat menjabat KSAD. Menurut dia, KSAD sudah tahu mana yang akan dilakukan untuk bangsa dan negara.
"Ya enggak usah tugas khusus-tugas khusus. KSAD yang baru tahu apa yang harus dilakukan buat bangsa dan negara tahu semuanya, 100 persen tahu," tandasnya.
(Salman Mardira)