Menurut dia, sosok SBY mungkin juga tidak perlu dimunculkan lagi ketika suara pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sudah menang signifikan sebelum Maret 2019. Namun, hal itu tergantung kondisi di lapangan.
"Tapi ada baiknya juga SBY turun di akhir untuk jaga-jaga suara," sambung Sodik.
Menurut dia, sosok SBY cukup berpengaruh untuk menarik suara. Tapi, tegas Sodik, hal yang paling penting untuk meraup suara terbanyak yakni dari mesin parpol koalisi dan juga relawan-relawan pendukung Prabowo-Sandi.
"Semua tokoh berpengaruh, tapi selain tokoh jug mesin dan relawan. Kehadiran SBY sebagai tokoh pada Maret sangat penting atau juga hanya sebagai penjaga dan penguat ketika survei menujukkan bahwa suara 02 sudah leading signifikan," ungkapnya.