Golkar Sebut Penyebar Fitnah Jokowi PKI Tak Bisa Ditoleransi

Fadel Prayoga, Jurnalis
Minggu 25 November 2018 06:17 WIB
Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. Foto: Okezone/Arif Julianto
Share :

JAKARTA – Jelang pemungutan suara perhelatan Pilpres 2019 mendatang, Calon Presiden no urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bakal menabok pelaku fitnah yang menyangkutpautkan dirinya dengan isu PKI. Hal itu merupakan pesan kepada seluruh elite politik kubu sebelah agar mengurangi memunculkan kabar-kabar miring tersebut.

“Pak Jokowi ingin menunjukkan bahwa cara-cara berpolitik dengan menebarkan fitnah dan hoaks itu tak bisa ditoleransi,” kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan kepada Okezone, Minggu (25/11/2018).

Menurut dia, tuduhan dan isu yang mengandung unsur hoaks dan kebohongan jika dibiarkan terus menerus akan dipercayai sebagai kebenaran. Oleh karena itu, hoaks dan fitnah tak boleh dibiarkan.

Selain itu, fitnah-fitnah yang selalu disebarkan kepada masyarakat itu berbahaya sekali bagi proses terciptanya kualitas demokrasi yang seharusnya dibangun berdasarkan atas keadaban politik.

“Pak Jokowi sudah sangat sabar menghadapi berbagai fitnah. Dituduh PKI, keluarganya non-muslim, kafir, dan lain-lain. Itu terjadi sejak Pilpres tahun 2014 yang lalu,” ujarnya.

Ace menuturkan, penggorengan Jokowi adalah seorang PKI dimulai dari munculnya tabloid Obor Rakyat di 2014 lalu. Setelah mendapat penjelasan dari Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dirinya baru mengetahui kalau gerakan itu diinisiasi oleh kubu Prabowo Subianto. Pihaknya cukup heran lantaran lawan politiknya kembali menggunakan isu PKI, padahal sudah jelas itu sangat tidak efektif untuk menarik simpatik masyarakat.

Baca: Blusukan ke Pasar Gintung Lampung, Jokowi Belanja Sayuran & Tempe

Baca: Serangan Siber Jelang Pemilu, Kepala BSSN: Ancaman Mulai Bertaburan

“Terungkapnya Tabloid Obor Rakyat yang disebarkan membuktikan bahwa hoaks dan fitnah benar adanya. Menjelang Pilpres 2019 isu itu diangkat lagi,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi merasa gerah diserang isu hoaks, terutama soal tuduhan dirinya aktivis PKI. Jokowi heran masih ada orang yang mempercayai isu tersebut. Bahkan, kata Jokowi, ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu tersebut.

Dirinya mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI, hingga ingin mencari penyebar hoaks tersebut.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. Lah kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya