Banyak Dikecam, China Hentikan Penelitian Bayi Hasil Rekayasa Genetika

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 30 November 2018 15:01 WIB
Profesor He Jiankui. (Foto: AFP)
Share :

BEIJING - China telah menghentikan penelitian yang dilakukan ilmuwan yang mengklaim telah menciptakan bayi hasil rekayasa genetika pertama di dunia. Pemerintah China akan menginvestigasi penelitian tersebut.

Awal pekan ini, He Jiankui memicu gelombang amarah ketika ia mengatakan dalam sebuah konferensi rekayasa genetika bahwa ia telah merekayasa gen sepasang bayi perempuan kembar agar imun terhadap HIV.

Klaim tersebut belum terkonfirmasi, namun jika benar merupakan pelanggaran terhadap peraturan ketat terkait pemanfaatan rekayasa genetika pada manusia.

BACA JUGA: Ilmuwan China Klaim Telah Membuat Bayi-Bayi yang Diedit Secara Genetik

Pihak universitas tempat Profesor He melakukan penelitiannya menyatakan bahwa mereka tak tahu menahu perihal eksperimen yang dilakukan sang profesor.

The Southern University of Science and Technology di Shenzhen menyatakan awal pekan lalu bahwa He tengah dalam masa cuti tak dibayar sejak Februari lalu. Mereka pun akan menginvestigasi klaim sang profesor.

Pada Kamis (29/11) kemarin, Kementerian Ilmu Pengetahuan China mengatakan bahwa mereka telah "meminta organisasi itu untuk menghentikan aktivitas ilmiah orang yang bersangkutan."

Komisi Kesehatan Nasional China telah menyatakan bahwa penelitian Profesor He "telah secara serius melanggar hukum, peraturan dan standar etika China" dan bahwa mereka akan menginvestigasi klaim tersebut.

Apa yang diklaim ilmuwan tersebut?

Profesor He mengklaim telah mengubah DNA embrio sepasang bayi perempuan kembar bernama Lulu dan Nana, dengan maksud mencegah keduanya terkena HIV.

Dalam konferensi rekayasa genetika manusia di Universitas Hong Kong, ia menyatakan bahwa kedua bayi lahir dengan normal dan sehat, dan perkembangannya akan dimonitor selama 18 tahun ke depan.

Ia menyatakan bahwa ia mendanai sendiri eksperimen tersebut dan mengakui bahwa universitasnya tak tahu menahu soal penelitian tersebut.

Profesor He juga mengumumkan bahwa delapan pasangan - yang terdiri dari para ayah pengidap HIV positif dan para ibu dengan HIV-negatif - secara sukarela mendaftarkan diri mereka untuk ikut dalam eksperimen itu. Salah satu pasangan lalu memutuskan mundur, tapi ada pasangan lain yang kemungkinan tengah hamil muda dengan embrio yang gennya telah direkayasa.

He menyebut bahwa penelitiannya telah didaftarkan ke jurnal ilmiah untuk dikaji, meski ia tidak menyebut jurnal mana yang dimaksud. Ia juga banyak mengelak saat ditanya soal rincian lainnya, termasuk nama-nama para pakar yang ia klaim telah memeriksa penelitiannya dan memberikan masukan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya