Polisi Diminta Deteksi Dini Aksi Terorisme saat Natal & Tahun Baru 2019

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Sabtu 01 Desember 2018 07:21 WIB
Ilustrasi.
Share :

JAKARTA - Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi memprediksi, aksi terorisme berpotensi terjadi di tengah perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Khairul menjelaskan, hal tersebut apabila dilihat dari kejadian-kejadian sebelumnya yang sempat terjadi ketika perayaan besar berlangsung di Indonesia.

"Ya tentu bisa sangat potensial karena sudah beberapa kali terjadi," ujar Khairul kepada Okezone, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Namun, Khairul menuturkan, potensi itu bisa diredam jika polisi mampu melakukan deteksi dini. Oleh sebab itu, aparat harus mulai melakukan operasi pemetaan sejak dini.

"Artinya, kalau tidak terjadi itu belum tentu karena tak ada rencana aksi, namun bisa juga karena efektifnya pengamanan," kata Khairul.

(Baca juga: Terorisme Masih Jadi Ancaman Jelang Natal dan Tahun Baru)

Polri sendiri menerjunkan 94 ribu personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Dalam hal ini, Polri melakukan operasi pengamanan dengan sandi 'Operasi Lilin'.

Khairul memaparkan beberapa potensi ancaman dan gangguan yang terjadi saat Natal dan Tahun Baru. Antara lain, teror atau kekerasan ekstrem, kekerasan komunal horisontal terkait isu intoleransi, diskriminasi, dan SARA.

"Maupun potensi gangguan keamanan terkait harga pangan, distribusi BBM, tarif dan layanan jasa transportasi," ujar Khairul.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya