DEPOK - Hasil penelitian mikro gravitasi empat dimensi (4D) antara 2014 dan 2018 terindikasi telah terjadi penurunan permukaan tanah hampir di semua kawasan di daerah Jakarta Utara sekitar 11 centimeter per tahun.
"Laju penurunan rata-rata sekitar 11 cm per tahun," kata Peneliti Universitas Indonesia (UI) Syamsu Rosid, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/12/2018).
(Baca Juga: Jakarta Utara 'Tenggelam' 2050, dari Pengembang Terus Jualan dan Anies Dinilai 'Salah Kaprah')
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu makin waspada akan kondisi ini dan fokus mengawasi dan mengevaluasi (Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) khususnya di wilayah Jakarta Utara.
Fenomena penurunan permukaan tanah ini sangat mungkin disebabkan eksploitasi air tanah yang berlebihan dan berdampak pada turunnya permukaan air tanah serta makin berkurangnya lahan hijau terbuka sebagai zona resapan air tanah permukaan dan pembangunan infrastruktur berbobot berat yang cukup intensif, jelasnya.
(Baca Juga: Gerindra Minta Pertemuan dengan PKS Bahas Cawagub DKI Ditunda)