PERANCIS - Perdana Menteri Perancis, Edouard Philippe mengatakan, lebih dari 65.000 polisi akan disebar untuk mencegah aksi-kekerasan lain semasa demonstrasi mendatang.
Pengumuman itu diambil, meskipun keputusan Presiden Emmanuel Macron hari Rabu 5 Desember 2018 untuk membatalkan kenaikan pajak BBM. Di mana kebijakan itu sempat memicu kerusuhan berminggu-minggu.
Baca juga: Batalkan Kenaikan Pajak BBM, Prancis Antisipasi Kerusuhan Baru
Sabtu lalu, huru-hara terburuk dalam beberapa dasawarsa berkobar di Paris sementara para pemrotes membakar mobil dan menjarah toko-toko di Champs Elysees, jalan raya yang kesohor di Paris.
 
Pejabat-pejabat pemerintah khawatir terulangnya kekerasan hari Sabtu akan melumpuhkan ekonomi negara itu dan menimbulkan keraguan tentang pemerintah bisa bertahan.
Baca juga: PM Prancis Janjikan Pengamanan Ketat dalam Aksi Protes pada Sabtu Besok
Menara Eiffel dan museum-museum akan ditutup Sabtu dan setidaknya empat pertandingan sepak bola divisi pertama telah dibatalkan.
Protes berkobar November lalu, karena kenaikan pajak BBM yang merupakan bagian dari rencana Macron untuk melawan pemanasan global.
Baca juga: Redakan Kerusuhan, Prancis Tunda Kenaikan Pajak BBM Selama Enam Bulan
Setelah Macron membatalkan kenaikan pajak BBM, para pemrotes mengemukakan tuntutan baru terkait isu-isu ekonomi lainnya yang merugikan para pekerja, pensiunan dan mahasiswa.
(Fakhri Rezy)