(Baca Juga : Pengungsi Rohingya di Bangladesh Tolak Dipulangkan, Repatriasi Tertunda)
Dorsey menanggapi hari Rabu (12/12), dia "sadar akan kekejaman dan penderitaan HAM di Myanmar," dan dia tidak "bermaksud meremehkan warga Rohingya dengan tidak mengangkat masalah mereka."
Ia juga mengakui bahwa dia "tidak cukup memahami masalah itu dan perlu belajar lebih banyak."
(Baca Juga : Museum Holocaust AS Umumkan Bukti Meyakinkan Adanya Genosida terhadap Rohingya)
(Erha Aprili Ramadhoni)