Bila kubu lain menyeret Jokowi ke isu kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Maka, untuk melawannya adalah dengan isu pelanggaran HAM masa lalu yang hingga saat ini belum terselesaikan.
"Apa yang sudah dilakukan mereka di masa lalu, dan akan dibawa ke masa sekarang itu akan kami kapitalisasi. Jadi, kita sudah enggak mau diam lagi, kita enggak mau lagi mengalah, kita enggak mau lagi ngerasa selalu harus santun, bukan berarti kita akan kasar, tapi kita akan mengatakan stop SARA, stop hoaks, stop fitnah, jangan lakukan itu karena kami akan lakukan serangan balik kalau kalian tetap melakukan," tuturnya.
Pada dasarnya, strategi ofensif TKN Jokowi-Mar'uf lebih kepada penegasan informasi yang benar, melawan hoaks yang menyesatkan masyarakat. (Baca Juga: Soal #Sandiwarauno, PKPI: Strategi Klasik, Mudah Terbaca)
"Kita tetap menyampaikan informasi dengan tegas dengan menggunakan data dengan juga menggunakan dasar hukum yang jelas dan kalau itu tidak dibenerin, atau kalau hoaks fitnah itu tetap dilakukan, maka kita akan laporkan pada pihak yang berwajib dan kita akan bertarung di sana," tutupnya.
(Arief Setyadi )