Kontroversi Andi Arief, Jenderal Kardus hingga 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos

, Jurnalis
Kamis 03 Januari 2019 14:30 WIB
Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief kembali menghebohkan jagat perpolitikan. Kritikan-kritikan pedasnya hingga kabar yang ia lontarkan melalui cuitannya di akun Twitter sering menuai kontroversi.

Berikut Okezone telah merangkum sejumlah cuitan Andi Arief yang menuai kontroversi publik, Kamis (03/01/19).

1. Jenderal Kardus

Andi Arief mengeluarkan pernyataan frontal terhadap Prabowo Subianto, sebelum penetapan Sandiaga Uno menjadi pendampingnya di Pilpres 2019. Cuitannya yang menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus menggambarkan kekecewaan Andi Arief sebab Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

Dalam cuitannya, ia menyebutkan pihaknya malam itu menolak kedatangan Prabowo ke kuningan. Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo lebih menghargai uang daripada perjuangan.

“Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," katanya dalam akun @AndiArief_, pada 8 Agustus 2018.

2. Sandiaga Uno Beri Uang Rp500 miliar ke PKS dan PAN

Cuitan keduanya menuding Sandiaga telah membayar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) masing-masing sebesar Rp500 miliar agar sepakat memilih Sandi sebagai cawapres Prabowo. Andi Arief merasa geram akan hal itu, karena tidak sejalan dengan kesepakatan sebelumnya.

Hal ini dibantah oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Ia mengibaratkan pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief bagaikan sampah. Ia juga menegaskan perkataan itu adalah informasi yang tak bisa dibuktikan kebenarannya.

"Namanya apa tuh, itu boleh dikatakan sampah, kan. Iya, hoaks kali," kata Zulhas di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu 8 Agustus 2018.

3. Prabowo Tak Serius Nyapres

Dalam cuitan selanjutnya, Andi Arief menganggap Prabowo kurang serius mengikuti kontestasi Pilpres 2019 karena malas berkeliling Indonesia untuk berkampanye. Saat itu, ia juga telah menyarankan Prabowo untuk keluar dari sarang dan berkeliling Indonesia untuk menyapa masyarakat serta menyampaikan apa yang akan dilakukannya kalau menang di tengah ekonomi yang sulit ini.

"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi presiden," ungkap Andi dalam cuitan di akun Twitter-nya @AndiArief_, Jumat 12 Oktober 2018.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya