VENEZUELA - Presiden Venezuela Nicolas Maduro dilantik untuk menjalani masa jabatannya yang kedua di tengah seruan berbagai negara agar dia mengundurkan diri.
Maduro dilantik di Mahkamah Agung, bukan di hadapan para anggota parlemen, yang kewenangannya dilucuti sejak partai pimpinannnya kalah pada 2016.
Dalam pidatonya, Maduro mengatakan masa jabatannya selama enam tahun ke depan merupakan langkah perdamaian bagi Venezuela.
Baca juga: 5 Juta Penduduk Akan Tinggalkan Venezuela hingga 2019
Dia juga menegaskan bahwa dirinya terpilih secara demokratis seraya menuding Amerika Serikat telah melancarkan perang ekonomi terhadap Venezuela.
"Venezuela berada di pusat perang dunia pimpinan imperialisme Amerika Serikat dan negara-negara satelitnya," sebut pria berusia 56 tahun itu.
"Ada masalah-masalah di Venezuela, seperti halnya di negara lain. Namun kami, rakyat Venezuela, harus mengatasinya tanpa intervensi asing," imbuhnya.
AS, Uni Eropa, dan sejumlah negara lain yang tergabung dalam Organisasi Negara-Negara Benua Amerika (OAS) menolak masa jabatan kedua Maduro dengan alasan pemilihan Mei 2018 lalu tidak berlangsung jujur dan adil.
Baca juga: Maduro Tuduh AS Ingin Membunuhnya dan Gulingkan Pemerintah Venezuela