Maduro Kembali Jadi Presiden Venezuela, Negara Tetangga Putus Hubungan Diplomatik

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 11 Januari 2019 08:15 WIB
Maduro (BBC)
Share :

"AS tidak akan mengakui pelantikan kediktatoran Maduro yang tidak sah," cuit penasihat keamanan nasional, John Bolton.

"Kami akan terus meningkatkan tekanan terhadap rezim korup, mendukung Majelis Nasional yang demokratis, dan menyerukan demokrasi dan kebebasan di Venezuela," tulis Bolton.

Kecaman juga dilayangkan Kelompok Lima yang terdiri dari 14 negara yang mayoritas berada di Amerika Selatan. Kecuali Meksiko, negara-negara tersebut mendesak Maduro mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan ke parlemen.

 Baca juga: Krisis Ekonomi, Lebih dari 3 Juta Warga Tinggalkan Venezuela

Bahkan, sesaat setelah Maduro dilantik, Paraguay mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Venezuela dan memanggil pulang para diplomatnya.

Namun tidak semua menolak Maduro. Sejumlah pemimpin berhaluan kiri hadir dalam acara pelantikan tersebut.

Di antaranya Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel; Presiden Bolivia, Evo Morales; Presiden El Salvador, Salvador Sanchez Ceren; dan Presiden Nikaragua, Daniel Ortega. Ada pula utusan Rusia, Cina, dan Turki.

Mengapa terpilihnya Maduro kontroversial?

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya