"Seperti melakukan peningkatan PSN 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, plus kegiatan lainnya dalam mengurangi gigitan nyamuk," paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya melakukan pemantauan ketat melalui sistem surveilans DBD berbasis daring sejak 2005 dengan melibatkan 160 rumah sakit serta puskesmas di seluruh Ibu Kota.
"Bentuk kegiatan pelatihan untuk para jumantik sekolah telah dilakukan oleh puskesmas bekerja sama dengan organisasi profesi maupun perguruan tinggi di beberapa sekolah di wilayah Jakarta," jelasnya.
(Hantoro)