TANGERANG - Sebanyak lima anak jalanan bersama dengan orangtuanya, diamankan saat hendak mengemis di sekitar lampu merah Taman Pramuka, Sukasari, Kota Tangerang. Sebelum mengemis, para mereka terciduk diantar oleh seseorang yang menggunakan motor N-Max, seharga puluhan juta rupiah.
Dikatakan Kepala Ketertiban Umum dan Ketentraman Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli menjelaskan kelima anak yang diamankan tersebut dua di antaranya masih balita.
"Mereka kami amankan saat kegiatan patroli yang kita laksanakan. Dari tangan mereka kami amankan beberapa amplop untuk meminta-minta dan puluhan kantong tisu," tutur Ghufron.
Ghufron mengungkapkan, kendaraan yang digunakan oleh orangtua mereka untuk menjemput dapat dikategorikan kendaraan untuk kalangan menengah. "Pakai motor Nmax untuk menjemput anak-anaknya, kan motor itu bukan motor murah," tuturnya.
Ghufron prihatin lantaran beberapa anak yang diamankan mengaku kerap mengemis hingga larut malam.
"Pengemis itu memanfaatkan iba dari warga agar pendapatan mereka meningkat. Kami mengajak kepada warga agar tidak memberikan mereka uang sepeser pun," tegasnya.
Salah seorang yang diamankan Satpol PP Kota Tangerang, MNR (40) kedapatan mengemis bersama anaknya yang masih di bawah umur. Diakuinya, dia telah setahun menjadi pengemis bersama anaknya.
Baca: Fakta di Balik Legiman, Pengemis Tajir yang Disebut Punya Duit Rp1 Miliar
Baca: Pengemis Wanita Tiba-Tiba Masuki Bank dan Paksa Meminta Uang
MNR mengaku, dia biasa mendapatkan penghasilan sekitar Rp100.000-Rp150.000 per hari dengan cara memanfaatkan anak-anaknya untuk mengemis serta mengamen.
"Biasa keluar habis Magrib dan selesai jam 11 malem tapi kalau belum dapat duit bisa sampe jam setengah dua. Yang dua ini anak saya pak, tapi yang tiga Ini anak tetangga saya," ujar MNR saat ditanyai petugas.
Senada dengan MNR, NN (52) salah satu orang tua anak yang diamankan, turut mengandalkan putrinya sebagai tulang punggung keluarga. "Saya setiap hari mencari nafkah mencari rongsokan, anak ini kalau enggak nyari saya makan dari mana lagi," ucap NN.
NN mengaku situasi kesehatannnya sudah tidak mendukung untuk mencari nafkah. Maka ketika mengantar anaknya mengemis, dia akan menepi dan duduk di sebuah warung dekat lampu merah, sambil menunggu anaknya yang sedang mengemis.
Selanjutnya, para anak jalanan tersebut dilakukan pembinaan, pendataan dan surat pernyataan untuk tidak mengulangi aktivitas mereka di jalanan. Jika didapati mereka masih melancarkan aksinya di jalanan maka sanksi tegas yang akan diberikan, yakni mereka akan dikirim ke Dinas Sosial.
(Rachmat Fahzry)