MADIUN – Teriakan "Pak Jokowi Presidenku" menggema di acara pembekalan Partai Perindo di Madiun, Jawa Timur. Saat teriakan "Pak Jokowi" berkumandamg, langsung dibalas dengan "Presidenku" oleh ribuan kader Perindo. Tampak seluruh kader kompak dalam yel-yel tersebut.
"Partai Perindo mendeklarasikan pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Dapil Jatim VIII Kota/Kabupaten Madiun, Jombang, Kota/Kabupaten Mojokerto, Nganjuk," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Rabu 23 Januari 2019.
Ia memaparkan, Partai Perindo beserta seluruh caleg bertekad memenangkan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Strategi yang dilakukan adalah gabungan dengan teman-teman partai lain ada sembilan partai, termasuk Perindo. Bekerja sama kita menangkan paslon nomor urut 1," kata Hary Tanoe yang termasuk Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pembekalan caleg di Madiun merupakan bagian dari roadshow Hary Tanoe ke seluruh dapil di Indonesia. Tujuannya agar caleg Perindo bisa bekerja maksimal di lapangan. Agar sinergi antara partai dan caleg berjalan saling mengisi, sebab keduanya sama-sama memiliki tugas untuk bekerja.
Dalam pembekalan tersebut, Hary Tanoe juga berpesan kepada caleg untuk memperjuangkan UMKM agar naik kelas. Dengan naik kelas, mereka bisa menciptakan lapangan kerja baru dan menambah basis pembayar pajak baru. Dengan begitu, bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan tax ratio Indonesia.
Oleh karena itu, lanjut Hary, UMKM harus diberikan perlakuan khusus. Misalnya saja, diproteksi, tidak diadu dengan yang besar-besar termasuk dengan belanja online yang memiliki modal besar.
Selain itu, mereka bisa diberikan akses dana murah dan pelatihan. "Kita harus beri kesempatan untuk usaha mereka berkembang sampai mereka siap untuk dilepas. Dengan demikian, masyarakat produktif tiap tahun meningkat," kata Hary Tanoe.
Dengan demikian, jumlah masyarakat produktif akan terus bertambah. Tidak hanya bergantung dengan kelompok yang itu-itu saja. Hal ini penting untuk dilakukan, karena Indonesia mengalami bonus demografi. Kencangnya laju pertumbuhan penduduk, khususnya usia produktif harus diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja dari penyedia lapangan kerja.
(Hantoro)