Gadget Ibarat 2 Sisi Mata Pisau, KPAI Tekankan Pentingnya Pola Asuh Orangtua

Fahreza Rizky, Jurnalis
Sabtu 26 Januari 2019 12:04 WIB
Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati (Foto: kpai.go.id)
Share :

DIGITALISASI menjadi sebuah keniscayaan di era kemajuan teknologi-Informasi saat ini. Instrumen yang digunakan untuk ambil bagian di dalamnya ialah gadget.

Instrumen tersebut ibarat dua sisi mata pisau, menghadirkan dampak positif dan negatif. Tak ayal, jika salah menggunakannya, si pemegang gawai bisa terjerumus dalam berbagai permasalahan.

Salah satu fenomena yang menjadi sorotan adalah penggunaan gadget oleh anak. Di kota atau desa, kerap dijumpai anak tengah menggenggam gawai. Entah untuk bermain game, streaming YouTube atau hal lainnya.

Hal ini memantik pertanyaan akan adanya pengawasan orangtua. Mengingat, dunia digital yang diakses lewat gadget telah mengaburkan batas-batas yang ada.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati, mengatakan, era digital tidak menafikkan bahwa kehidupan manusia sangat tergantung pada alat-alat teknologi. Hadirnya era disrupsi menyebabkan perubahan pola kehidupan manusia, yang didalamnya juga memengaruhi kehidupan individu, orangtua hingga anak-anak.

"Sebagian orangtua memberikan gadget kepada anak di antaranya ada yang karena alasan atas nama kasih sayang orangtua, ada yang ingin memudahkan aktivitas orangtuanya sehingga anak akan tenang memegang gadget, atau agar anaknya sama dengan anak-anak sebayanya," kata Rita saat berbincang dengan Okezone, beberapa waktu lalu.

Rita berujar, situasi ini bukan alasan yang tepat bagi orangtua memberikan gawai kepada anak. Menurut dia, penggunaan handphone pada anak usia belia khususnya di bawah lima tahun akan sangat berdampak pada lemahnya kemampuan motorik kasar dan halus, serta kemampuan verbalnya.

Pada usia balita, anak sebaiknya banyak mendapatkan stimulus sesuai usianya, yang merangsang meningkatnya fungsi organ tubuh, skill berbicara, tumbuh kembang psikologis.

"Ketika anak banyak memegang gawai maka dapat berdampak delay speech, lemas syaraf untuk bergerak, Pada situasi tertentu ada pula anak yang menjadi agresif dan mengalami problem focus karena kecanduan HP," ujar Rita.

Di sisi lain, handphone juga menawarkan keterhubungan anak dengan informasi yang sangat luas. Banyak sisi positif gadget, namun apakah gadget membawa dampak positif atau tidak, itu tergantung pada acuan dan pendampingan selama menggunakannya. Rita menambahkan, melarang anak menggunakan gawai sama dengan melarang anak hidup pada eranya.

"Yang menjadi kunci adalah bagaimana orangtua memahami apa itu gawai. Apa aspek positif dan negatifnya, membuat aturan yang tepat, dan memberikan pendidikan literasi digital kepada anak. Anak akan memahami kapan menggunakan HP, menggunakan HP dengan bijak, kapan membuat medsos, bagaimana menggunakannya, aturannya," tutur Rita.

Berdasarkan riset kualitas pengasuhan versi KPAI pada 2015, sebanyak 85,3% ayah melakukan pengawasan mencegah anak mengakses pornografi dari gawai. Sedangkan sebanyak 86,1% ibu melakukan pengawasan serupa sebagaimana ayah. Namun faktanya, didapati 12,5% anak tetap mengakses konten berbau pornografi.

"Data ini menunjukkan ada gap pengasuhan yang diberikan dengan fakta situasi anak," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data KPAI pada 2018, dampak dari akses internet yang dilakukan anak, mereka bisa menjadi pelaku maupun korban kejahatan.

"Data dari KPAI 2018 misalnya, anak yang menjadi korban kejahatan seksual online (116 kasus), anak pelaku kejahatan seksual online (96), anak korban pornografi dan media sosial (134), anak pelaku kepemilikan media pornografi (112), anak korban bully di medsos (109) dan anak pelaku bully di medsos (112)," ujar dia.

Karena itu, KPAI mengimbau orangtua untuk dapat menghadirkan pola asuh terbaik bagi anaknya terkait penggunaan gadget. Hal itu sangat penting guna menghindarkan anak dari dampak buruk yang diakibatkan oleh canggihnya kemajuan teknologi informasi.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya