"Situasinya akan buruk sampai 3 Februari, jadi saya memutuskan untuk menutup sekolah," kata Gubernur Bangkok, Aswin Kwanmuang sebagaimana dilansir AFP, Rabu (30/1/2019). Dia menambahkan, tiga sampai empat distrik kota "dilanda kabut asap yang parah".
Pihak berwenang telah mencoba menebarkan awan untuk memicu terjadinya hujan, menyemprot jalan layang dengan air untuk menangkap polutan mikro dan bahkan meminta warga untuk tidak membakar dupa dan kertas selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Armada drone akan dikerahkan untuk menyebarkan larutan cair bergula untuk membantu membersihkan partikel udara mikroskopis di udara. Tidak jelas seberapa efektif cara itu bisa mengatasi polusi mengingat skala kabut asap yang menyelubungi kota.
Air Visual, pemantau indeks kualitas udara (AQI) independen, pada Kamis mematok kualitas udara Bangkok pada tingkat 171 "tidak sehat", naik dari 156 yang terpantau pertengahan bulan ini. Ukuran itu dari beberapa kota di China tetapi jauh di bawah Ibu Kota India, New Delhi.
(Rahman Asmardika)