Kemenkes: Perilaku Manusia Memengaruhi Melonjaknya Populasi Nyamuk DBD

, Jurnalis
Rabu 30 Januari 2019 13:26 WIB
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti. (Foto: Shutterstock)
Share :

"Musim hujan inilah yang kalau kita tidak peduli dengan lingkungan, tidak mau menguras bak mandi, apalagi ban-ban bekas banyak dibiarkan di dekat permukiman, botol-botol bekas, kaleng-kaleng bekas, dan plastik-plastik bekas minuman kemasan dapat meningkatkan jumlah penyebaran DBD," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan drg Oscar Primadi, seperti dilansir Depkes.go.id, Rabu (30/1/2019).

Ia mengatakan, berangkat dari hal tersebut, Kemenkes sudah memahami akan terjadi lonjakan-lonjakan kasus DBD. Maka itu, lanjut Oscar, pada November 2018 pihaknya mengirim surat edaran kewaspadaan peningkatan kasus DBD kepada semua gubernur. Kemenkes juga mengirim sejumlah logistik, seperti insektisida dan larvasida, ke daerah-daerah.

Oscar menuturkan, kemudian pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya pencegahan DBD, seperti penyelidikan epidemiologi dan penyuluhan, semuanya dilakukan secara komprehensif. Pemda, kata dia, juga sudah membentuk kelompok kerja operasional (pokjanal) untuk mengatasi DBD di wilayah masing-masing. Selanjutnya, rumah sakit turut disiagakan merawat pasien DBD, karena mereka memerlukan perawatan intensif.

Menurut Oscar, upaya yang paling efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah menetapkan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik). "Jumantik itu merupakan upaya gerakan yang sangat efektif. Setiap rumah itu ada satu juru pemantau jentik. Kemudian satu rumah itu harus ada agent of change untuk mengubah perilaku dan ada gerakan 3M+: mengubur, menguras, menutup, melipat baju-baju yang digantung yang menjadi tempat sarang nyamuk," kata Oscar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya